Puisi tentang ayah ini memuat beberapa contoh perbuatan anak kepada seorang ayah. Puisi yang dibuat oleh seorang anak untuk seorang ayah yang telah tiada ini sangat menyentuh hati.
Berikut Beberapa Puisi Buat Ayah :
AYAH SEGALANYA UNTUKKU
Ayah..
Beribu kata telah kau ucapkan..
Beribu cinta tlah kau berikan ..
Beribu kasih telah kau curahkan..
Hanya untuk anak mu..
Ayah..
Kau ajarkan ku tentang kebaikan..
Kau tunjukan ku tentang arti cinta..
Kau jelaskan ku tentang makna kehidupan..
Dan kau mendidik ku dengan sungguh kasih sayang..
Ayah..
Betapa mulianya hati mu..
Kau korbankan segalanya demi anak mu..
Kau banting tulang hanya untuk anak mu..
Kini ku berjanji untuk semua kerja kerasmu..
Ku berjanji untuk semua kasih sayang mu..
Dan ku berjanji untuk ketulusan hati mu..
Bahwa aku akan selalu menjaga mu..
Aku akan selalu menyayangi mu hingga akhir hiup ku..
Terima kasih ayah untuk semua kasih sayang mu..
GETAR MALAM RINDUKU
Ingin ku gali gundukan itu
Dan mencabut papan nama setiap dukaku
Biarlah nafasku memeluk tentangmu
Puisi-puisi gelap menimangku
Sajak berairmata merangkulku
Dan merambatkan tiap ratap disekitar gelap
Seolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelahku
Nyanyi cerita tentang dahaga merindu
Seolah kau titipkan restumu
Lewat dingin malam menyuap
Mantra-mantra penghapus basah tatapku
Tiap dendang lantun macapat mengiring sendu
Seperti suara hati yang tersampaikan padaku
Bahkan suara gitar berbeda saat anganku
Menuju kenangmu
Getar yang mencakar, melahirkan syair bak
Pujangga berlagu
Ini untukmu, itu buatmu, dan doa sebagaibhaktiku
DELAPAN BULAN
Delapan bulan lebih berlalu
Kehadiranmu menyertaiku
Keberadaanmu bagai semu
Hanya harapan ingin bertemu
Dinding jarak memisahkan
Amanat kantor kujalankan
Kerinduan kulalaikan
Harapan bertemu ku nantikan
Anak ku... sayang...
Siang malam Ayah doakan
Agar Ayah dipindahkan
Kota asalmu dilahirkan
Walau mimpi Ayah nantikan
Anak ku... sayang...
Jangan Ayah mu kau lupakan
Karena tugas Ayah jalankan
Airmata kau teteskan
Kepedihan Ayah rasakan
Berdosa Ayah rasakan
Mengabaikanmu sendirian
Pada bunda ayah titipkan
Cita cita masa depan
TERINGAT DI PAGI HARI
Dulu sarapan pagi biasanya bersama ayah...
Namun sekarang masa masa indah...
Perlahan lahan telah musnah...
Karna kita kini tlah berbeda dunia...
Ayah...
Dirimu tak kan terganti walau ada yg lain....
Dirimu hanya satu di hatiku untuk slamanya....
Walau banyak yg ingin menggantikanmu...
Namun mereka takkan pernah bisa menggantikanmu...
Ayah... ayah... ayahh.
Keluar lagi air mataku ini...
Saat smua tlah berlalu...
Waktu yg kejam untukku...
Dan hidup yg tak bahagia tanpamu...
Berikut Beberapa Puisi Buat Ayah :
AYAH SEGALANYA UNTUKKU
Ayah..
Beribu kata telah kau ucapkan..
Beribu cinta tlah kau berikan ..
Beribu kasih telah kau curahkan..
Hanya untuk anak mu..
Ayah..
Kau ajarkan ku tentang kebaikan..
Kau tunjukan ku tentang arti cinta..
Kau jelaskan ku tentang makna kehidupan..
Dan kau mendidik ku dengan sungguh kasih sayang..
Ayah..
Betapa mulianya hati mu..
Kau korbankan segalanya demi anak mu..
Kau banting tulang hanya untuk anak mu..
Kini ku berjanji untuk semua kerja kerasmu..
Ku berjanji untuk semua kasih sayang mu..
Dan ku berjanji untuk ketulusan hati mu..
Bahwa aku akan selalu menjaga mu..
Aku akan selalu menyayangi mu hingga akhir hiup ku..
Terima kasih ayah untuk semua kasih sayang mu..
GETAR MALAM RINDUKU
Ingin ku gali gundukan itu
Dan mencabut papan nama setiap dukaku
Biarlah nafasku memeluk tentangmu
Puisi-puisi gelap menimangku
Sajak berairmata merangkulku
Dan merambatkan tiap ratap disekitar gelap
Seolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelahku
Nyanyi cerita tentang dahaga merindu
Seolah kau titipkan restumu
Lewat dingin malam menyuap
Mantra-mantra penghapus basah tatapku
Tiap dendang lantun macapat mengiring sendu
Seperti suara hati yang tersampaikan padaku
Bahkan suara gitar berbeda saat anganku
Menuju kenangmu
Getar yang mencakar, melahirkan syair bak
Pujangga berlagu
Ini untukmu, itu buatmu, dan doa sebagaibhaktiku
DELAPAN BULAN
Delapan bulan lebih berlalu
Kehadiranmu menyertaiku
Keberadaanmu bagai semu
Hanya harapan ingin bertemu
Dinding jarak memisahkan
Amanat kantor kujalankan
Kerinduan kulalaikan
Harapan bertemu ku nantikan
Anak ku... sayang...
Siang malam Ayah doakan
Agar Ayah dipindahkan
Kota asalmu dilahirkan
Walau mimpi Ayah nantikan
Anak ku... sayang...
Jangan Ayah mu kau lupakan
Karena tugas Ayah jalankan
Airmata kau teteskan
Kepedihan Ayah rasakan
Berdosa Ayah rasakan
Mengabaikanmu sendirian
Pada bunda ayah titipkan
Cita cita masa depan
TERINGAT DI PAGI HARI
Dulu sarapan pagi biasanya bersama ayah...
Namun sekarang masa masa indah...
Perlahan lahan telah musnah...
Karna kita kini tlah berbeda dunia...
Ayah...
Dirimu tak kan terganti walau ada yg lain....
Dirimu hanya satu di hatiku untuk slamanya....
Walau banyak yg ingin menggantikanmu...
Namun mereka takkan pernah bisa menggantikanmu...
Ayah... ayah... ayahh.
Keluar lagi air mataku ini...
Saat smua tlah berlalu...
Waktu yg kejam untukku...
Dan hidup yg tak bahagia tanpamu...